Pada edisi ini, pembahasan lebih ditekankan pada beberapa poin berikut: memakmurkan hati dengan zikir yang terus-menerus dapat menghasilkan perbuatan-perbuatan baik; zikir kepada Allah adalah amal yang paling utama dan tidak ada batasannya; taat kepada Allah dan menjauhi maksiat kepada-Nya adalah manifestasi dari dzikrullâh; keteladanan Amirul Mukminin Ali as dan para Imam as sebagai para pezikir sejati; kegagalan dalam menempuh maqam istighfar sebagai salah satu penyebab fundamental mengapa Imam Zaman afs tidak segera hadir dari kegaibannya; keterputusan total dari selain Allah tidak akan diraih selama fokus perhatian masih mengarah pada dunia.
Buku ini akan mengantarkan pembaca pada derajat pencerahan sehingga dapat mengenali di mana posisi dirinya di tengah alam semesta ini dalam hubungannya dengan sang Pencipta, Allah Swt, dan para kekasih-Nya, terutama Kanjeng Nabi Muhammad saw dan keluarganya as.
Dimitri Mahayana menggemari bidang filsafat, sains, literature dan pemikiran keagamaan sejak SMP.
Akrab dengan Al-Ghazali, Iqbal, Rumi, Mulla Shadra, Ibnu Sina, Karl Popper, Thomas Kuhn, Peter Drucker, Thabathabai, Muthahhari, Einstein, Newton, Maxwell, Lyapunov, Kalman dan deretan pemikir lain dalam berbagai bidang, penulis telah menghasilkan tulisan dalam berbagai bidang, mulai dari bidang Filsafat Ilmu Pengetahuan, Futurologi, Kontrol, Data Science, Teknologi Informasi, hingga bidang Filsafat Perenial, dan pemikiran keagamaan baik buku buku cetak maupun di dunia maya.