Di Dalam Lembah Kehidupan

· Gema Insani
4,8
14 anmeldelser
E-bog
206
Sider
Bedømmelser og anmeldelser verificeres ikke  Få flere oplysninger

Om denne e-bog

Buku ini adalah karya Buya Hamka yang berisi kumpulan air mata, kesedihan, dan rintihan yang diderita oleh segolongan manusia di muka bumi ini. Air mata mereka itu sudah sampai masa penghabisan, telah mengalir ke tanah, dan hilang lenyap di pasir. Orang lain tidak peduli terhadap hal itu. Bagaimana mungkin orang akan peduli sebab orang-orang sedang dihalangi oleh kemewahan dan kesenangan.


Padahal di dalam lembah yang sangat dalam, lembah jurang kehidupan, ada sekumpulan manusia yang merintih. Tidak banyak orang yang mendengar rintihan itu dan tidak mengetahui.


Buya Hamka berharap dengan buku ini terbangun kesadaran bahwa di balik kehidupan ini ada kumpulan manusia yang ksusahan dan kesulitan menghadapai situasi dan kondisi kehidupan. Manusia yang sudah patah sayapnya bahkan sebelum mereka belajar terbang, terkulai, lalu jatuh. Berharap perlindungan dan pertolongan allah untuk senantiasa menguatkan mereka.


[Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka]

Bedømmelser og anmeldelser

4,8
14 anmeldelser

Om forfatteren

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyahsampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamkamilik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.

 

Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bahTenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.


Bedøm denne e-bog

Fortæl os, hvad du mener.

Oplysninger om læsning

Smartphones og tablets
Installer appen Google Play Bøger til Android og iPad/iPhone. Den synkroniserer automatisk med din konto og giver dig mulighed for at læse online eller offline, uanset hvor du er.
Bærbare og stationære computere
Du kan høre lydbøger, du har købt i Google Play via browseren på din computer.
e-læsere og andre enheder
Hvis du vil læse på e-ink-enheder som f.eks. Kobo-e-læsere, skal du downloade en fil og overføre den til din enhed. Følg den detaljerede vejledning i Hjælp for at overføre filerne til understøttede e-læsere.