Rusydi Hamka—putra kedua yang sering mendampingi Hamka dalam banyak peristiwa—memaparkan kisah tersebut dalam buku ini, bersama kisah-kisah inspiratif lain dalam kehidupan ulama legendaris Indonesia itu.
Dalam buku ini, kita juga mendapat gambaran sosok Hamka sebagai ulama yang benar-benar hidup di tengah umat. Hampir setiap hari berbondong tamu datang ke rumah Hamka hingga antreannya “seperti di Puskesmas”. Mereka datang untuk berbagai keperluan, termasuk meminta nasihat urusan pribadi dan rumah tangga. Semua diterima Hamka dengan baik dan tanpa memungut bayaran, “Ini harus kita lakukan lillahi ta'ala—karena Allah semata,” demikian Hamka menekankan.
Rusydi juga mengungkapkan kemahiran Hamka membagi waktu di antara berbagai kesibukannya—mengarang, berkhutbah dan berceramah, memberi kuliah Shubuh, memberikan konsultasi kepada umat, dan membaca.
Menggambarkan pengalaman dan watak Hamka secara detail, buku ini secara utuh menampilkan Hamka sebagai sosok ulama dan seorang ayah yang patut kita teladani.
Endorsment:
“Sangat berharga bagi kita untuk mengenal Hamka seutuhnya. Dari segi ini, Rusydi telah berhasil.”
—Majalah Tempo, XII (Juni, 1982, hal. 55)
“Sangat layak dibaca oleh siapa saja yang ingin menjadi orangtua yang dibanggakan anak-anaknya dan pemimpin umat yang dikenang sepanjang masa.”
—Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
[Mizan, Noura Books, Nourabooks, Sastrawan, Klasik, Agama, Islam, Seni, Penulis, Indonesia]