Semanyun Senyuman Mahasiswa: kumpulan cerpen yang bukan sastra koran
About this ebook
apa. Dulu, saat masih kecil dan ditanya cita-cita, kita bebas menjawab:
menjadi arsitek, dokter, pengacara, bahkan presiden. Tapi itu semua
hanyalah khayalan anak-anak. Baru saat masuk menjadi mahasiswa, di
tempat yang tepat, khayalan itu naik kelas menjadi rencana. Namun, masa
mahasiswa sendiri tidaklah selalu indah. Buku yang berisi 13 cerpen ini
akan mengisahkannya. Cinta, uang, pembuktian diri, serta beberapa
permasalahan umum mahasiswa dituturkan dengan segar, lancar, bernas, dan
bersahaja di sini. Laiknya kehidupan mahasiswa itu sendiri. "Semanyun
Senyuman Mahasiswa" bukanlah sastra koran. Anda takkan menemui
cerpen-cerpen semacam ini di rubrik budaya koran-koran pada Hari Minggu.
Ratings and reviews
About the author
Beberapa media nasional pernah memuat tulisan penggemar catur, bulutangkis dan traveling ini. Antara lain Intisari, Hai, Cinemags, Mossaik, Glocal, Game Master, Clea, Jawa Pos, Surya, Bangka Pos, Padang Ekspres, Nurul Hayat, dan lain-lain. Lulusan Komunikasi Unair ini pernah menjadi wartawan di majalah gaya hidup, editor di majalah bisnis, dan copywriter di perusahaan integrated marketing communication. Brahm adalah Juara I di Lomba Karya Tulis Ilmiah 2002 yang dihelat Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta, Juara III Lomba Penulisan Essai 2003 yang diadakan Kedubes Korea dan Diknas Indonesia, juga Juara I #IndonesiaUnite Blogger Competition 2009 yang diselenggarakan Kompas. Lalu, pada tahun 2012, Deutsche Welle Media mengundang dan membiayai Brahm selaku blogger Indonesia untuk menghadiri Global Media Forum di Jerman. Buku-bukunya yang telah terbit antara lain Semanyun Senyuman Mahasiswa (Lulu, 2010), Pemuja Oksigen (Jaring Pena, 2010), Satin Merah (GagasMedia, 2010), Rahasia Sunyi (GagasMedia, 2013).
