Untuk itulah buku ini ada. Hadir ke hadapan Anda untuk mengingatkan kembali tentang panggilan sebagai gereja sejati. Tidak sekadar gereja yang mau turun ke “bumi,” tapi juga gereja yang lantang menyuarakan kebenaran sejati. Gereja yang tak terperangkap dalam jebakan denominasi, atau syahwat membangun mercusuar tertinggi, demi romantika bagi nama dan pribadi. “Gereja yang Membumi,” datang untuk menyuguhkan sarana, atawa alat untuk bercermin dan instrospeksi, dalam bahasan yang menginspirasi:
- Gereja dan Penginjilan
- Gereja dan Panggilan Pelayanan
- Gereja dalam Kemajemukan
- Menyikapi Teror Atas Gereja, dan
- Permasalahan Hukum dan Teologis sekitar Gereja
Buku ini niscaya dapat membantu kita untuk kembali membuka selaput yang membatasi relasi antar pribadi gerejawi. Membukakan mata dan nurani, untuk memiliki kesadaran sebagai satu tubuh, yaitu tubuh Kristus, demi mewujudkan harapan bersama.
Bigman Sirait, mantan wirausahawan, adalah alumni dari Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia, Jakarta. Dia adalah Pembicara radio dan televisi. Pendiri Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (PAMA) yang berorientasi pada pelayanan media di wilayah perkotaan. Menyiarkan Injil melalui 42 stasiun radio dan 3 televisi; media Online: www.reformata.com, dan Reformata Audio Streaming. Menerbitkan 5 buku, ratusan CD, dan DVD khotbah. Bigman adalah pendiri Tabloid REFORMATA.
Dia juga pendiri Yayasan Misi Kita Bersama (MIKA) yang berorientasi pada pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah pedesaan. Sejak didirikan pada 1999, MIKA telah membangun PAUD, SD, SMP, SMA dengan konsep sekolah unggulan, yang terletak di Dusun Jamai, Desa Amboyo Inti, Kec. Ngabang, Kab. Landak, Kalimantan Barat. Sepanjang empatbelas tahun berdirinya telah memiliki total Siswa saat ini, dan Alumni; 662 Siswa, 100 S1: 184 Kuliah. 116 lulus SMA langsung bekerja. Yang dibiayai oleh MIKA ada, 37 S1, dan 1 S2 (kini menjadi guru di SKM), 24 siswa lain masih kuliah. Moto sekolah ini adalah melahirkan murid Beriman Teguh, Berilmu Tinggi dan Karakter yang terpuji. Mika juga membangun balai Kesehatan Masyarakat sebagai usaha menggapai pola hidup sehat. Telah didirikan sebuah pusat pelatihan ketrampilan bagi siswa/i yang tidak bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan masyarakat sekitar, agar dapat hidup mandiri.