Buku ini menggambarkan bagaimana bahasa diposisikan rezim kekuasaan sekaligus digunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Diawali dengan perbincangan bahasa di tangan kekuasaan, dilanjutkan dengan penggunaan bahasa pada fase-fase sejarah bangsa Indonesia. Pada fase-fase kekuasaan rezim tersebut tergambar tabiat yang terepresentasi dalam bahasa kekuasaan. Di akhir dijelaskan sedikit mengenai penggunaan bahasa pada media sosial, yang dapat dipandang sebagai rezim baru dalam kehidupan kita. Kuasa media sosial bahkan dapat mengalahkan lembaga formal dalam memengaruhi masyarakat (citizen). Dengan penggambaran ini pembaca disuguhi kenyataan bahwa bahasa tidak vis-à-vis dengan kekuasaan, sebaliknya menjadi subordinasi kekuasaan.
Prof. Dr. H. Dadang S. Anshori, S.Pd, M.Si. Guru Besar pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dilahirkan di Garut, 3 April 1972. Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah serta pesantren di kota kelahirannya, penulis melanjutkan pendidikan Diploma 3, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung (A.Md.), lulus pada 1995 dan strata sarjana (S.Pd.) pada 1998. Minatnya pada bidang bahasa media dan komunikasi diwujudkan dengan mengikuti pendidikan Program Magister Ilmu Komunikasi (M.Si.) di Universitas Padjadjaran, lulus pada 2005. Program Pendidikan Doktor (Dr.) di Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia diselesaikan pada 2011. Pada 1999 penulis menjadi dosen tetap di Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia dan sejak 2011 mengajar di Sekolah Pascasarjana UPI hingga sekarang. Pada 1 Oktober 2019 penulis diangkat menjadi Guru Besar (Profesor) dalam bidang Ilmu Pendidikan Analisis Wacana Bahasa Indonesia.
Selain mengajar di almamaternya, penulis pernah menjadi editor lepas di beberapa penerbit, Redaktur Pelaksana jurnal Bahasa & Sastra, FPBS UPI (2000—2015), Redaktur Pelaksana jurnal Pendidikan Dasar UPI (2004—2006), Pimpinan Redaksi jurnal @rtikulasi (2011—016), tutor Program PGSD S1 Universitas Terbuka (2005—2015), dosen luar biasa Institut Manajemen Telkom Bandung (2006—2008), dosen luar biasa Universitas Pasundan (2013—2015), konsultan pada PT Dinamika Cendekia Utama Jakarta (2008), dan konsultan pendidikan dan bahasa di beberapa instansi pemerintah. Sejak mahasiswa, penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti Ketua Litbang Tutorial PAI (1994— 1995), Ketua Senat Mahasiswa (1995—1996), Pimpinan Umum majalah Edukasi (1995—1997), Sekretaris Umum HMI Cabang Bandung (1996— 1997), serta Pendiri dan Ketua LEPPIM (1996—1997). Penulis juga aktif pada kegiatan sosial kemasyarakatan dan profesi, seperti menjadi Sekjen Lembaga Pemberdayaan DKM (LPDKM) Jawa Barat (2002—2004), Dewan Pengawas Educational Quality Control (EQC) Foundation, Bandung (sejak 2007), Koordinator Departemen Pemerintahan ICMI Orwil Jawa Barat (2012—2017), Sekjen Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia (2009—2016). Di lingkungan kampus, penulis pernah menjadi Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI (2011—2013), Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI (2013—2016), anggota Senat Akademik dan Ketua Komisi B Senat Akademik UPI (2014—2016), Direktur Direktorat Akademik UPI (2016—2019), dan kini Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI. Penulis pun telah memublikasikan ratusan artikel masalah bahasa, pendidikan, sosial, dan agama di berbagai media massa lokal dan nasional sejak mahasiswa hingga sekarang serta menulis dan menyunting beberapa buku.