Buku ini menyajikan data dan informasi baru terkait dampak geomorfik dari letusan gunungapi besar di wilayah kepesisiran, dalam hal ini Lombok bagian timur dan pantai barat Sumbawa. Pertama, buku ini menunjukkan bahwa sejak erupsi tahun 1257 M, bentang alam di bagian timur Lombok masih berkembang hingga saat ini. Volume material vulkanik tahun 1257 M masih tersisa sekitar 14% dari volume awal. Kedua, penemuan Babad Suwung memberikan penjelasan tambahan tentang letusan Samalas dan mungkin menjadi pengamatan visual tertua dari gelombang piroklastik dan letusan gunungapi, setelah Pliny Muda pada 79 Masehi. Terakhir, letusan Gunungapi Samalas tahun 1257 M terbukti hanya memicu tsunami kecil yang tidak signifikan.
Bachtiar W. Mutaqin, saat ini merupakan seorang asisten profesor di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang Geografi Fisik dari Université Paris 1 Panthéon-Sorbonne, Prancis, pada tahun 2018. Minat penelitiannya, yaitu di bidang geomorfologi laut dan kepesisiran, oseanografi, serta manajemen risiko dan bencana. Beberapa penghargaan internasional yang pernah diperoleh, antara lain Young Geomorphologist Grants Award dari International Association of Geomorphologists (IAG/AIG) pada tahun 2017 dan 2019, dan Prix Mahar Schützenberger dari Franco-Indonesian Association for the Development of Sciences (AFIDES) pada tahun 2017. Saat ini ia juga menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Ahli Kelautan Indonesia - Komisariat Yogyakarta dan Sekretaris Pusat Sumber Daya dan Teknologi Kelautan UGM.