Atja, yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Museum Negeri Jawa Barat dan Kepala Bidang Permuseuman dan Kepurbakalaan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, berupaya mencari naskah-naskah itu, dan berhasil. Didapatkanlah sekitar 50 naskah yang ditulis pada kertas daluang dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa serta mengandung lima seri karangan yang memaparkan sejarah Sunda, Pulau Jawa, dan Nusantara sejak masa prasejarah hingga abad ke-17.
Sejak itu timbullah kontroversi menyangkut isi dan keaslian naskah-naskah tersebut. Di tengah suasana seperti itu, Ayatrohaedi sebagai ahli kebudayaan Sunda turut aktif menggali isi naskah-naskah tersebut dan mengumumkannya di berbagai tempat dan kesempatan.
[Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]