Banyak pertanyaan seputar spiritualitas Jawa yang akan kita dapatkan dalam buku ini, misalnya pertanyaan tentang apa itu kejawen, apa yang dimaksud dengan sembah? Bagaimana mantera (doa) menurut orang Jawa? Apakah benar bahwa mistik itu adalah ilmu hitam? Hal itu mengacu pada istilah-istilah yang digunakan orang Jawa yang seolah berbau klenik. Akan tetapi jika kita mau menelusuri lebih dalam, maka kita akan menemukan relung-relung cara berfikir orang Jawa terhadap spiritualitasnya yang ternyata sangat mendalam dan sarat dengan makna filosofis. Orang jawa bahkan telah mendapatkan “agama” nya sendiri (agama Jawi) jauh hari sebelum berbagai agama masuk ke Indonesia.
Agama ageming aji, agama merupakan pakaian yang sangat “aji” (barang yang berharga dan sulit untuk dinilai dengan uang). Ageman memiliki arti pakaian. Jadi agama adalah pakaian bagi manusia. Inilah yang diyakini oprang Jawa bahwa berpakaian haruslah kita merasa nyaman. Jika tidak, maka kita akan merasakan “rasa yang tidak enak” misalnya kegerahan, kedinginan atau bahkan gatal. Itulah ibarat beragama yang tidak “nyaman” bagi jiwa kita. Maka agar nyaman , pendalaman terhadap agama mau tidak mau harus kita lakukan. Itulah sebabnya orang Jawa juga memiliki gaya sendiri dalam melakukan laku spiritualitasnya, misalnya menggunakan slametan lengkap dengan jenang, jajan pasar dan bunga. Ataupun melestarikan pertunjukkan wayang yang ternyata sarat dengan makna spiritualitas dari manusia lahir hingga kembali kepada-Nya.
Asti Musman adalah nama pena dari Estiningdyah, SP. Ia merupakan ibu dua anak yang telah beranjak dewasa, Esza Prayojana Parapaga dan Parahita Raushan Fikra. Ia lahir di Tuban, Jawa Timur, 24 Juni 1968 .
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini suka menulis cerita pendek sejak kelas empat SD di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur. Pernah bekerja sebagai reporter freelance di Bali Post (Bali), Harian Nusa (Bali), Bali News (Bali). Beberapa tulisannya dimuat di Koran Swadesi dan Simphoni (Jakarta) dan Djaka Lodhang (Yogyakarta).
Sejak kuliah hingga saat ini bekerja sebagai praktisi media di Radio Top FM (Bali), Radio Plus (Bali), Radio Menara (Bali), Radio Global FM (Bali), Radio Global FM (Yogyakarta), Radio Swara Jogja (Yogyakarta), Eksekutif produser news dan feature JogjaTV.
Pernah mengajar sebagai dosen FISE Unriyo Yogyakarta untuk mata kuliah Produksi Berita TV dan Dokumenter dan pernah menjabat sebagai Direktur Operasional Radio Global FM Jogja. Saat ini bekerja mandiri sebagai penulis.
Hingga saat ini masih aktif menulis naskah sandiwara radio, menulis dan memproduksi iklan layanan masayrakat, dan dokumentasi beberapa kegiatan pemerintah maupun swasta.
Lebih dari 30 buku telah ditulis oleh penulis, 10 buku terakhir yaitu :
1. Simple Life. (2019, Psikologi Corner)
2. Grafologi untuk Rekrutmen Karyawan (2019, Psikologi Corner)
3. Buku Tes Kepribadian Paling Akurat (2019, Psikologi Corner)
4. Buku Ampuh Membaca Karakter dan Kepribadian Melalui Tulisan Tangan dan Tanda Tangan (2019, Psikologi Corner)
5. Mahir Berbicara (2019, Unicorn)
6. Berdamai dengan Masa Lalu (2019, Psikologi Corner)
7. Kaizen for Life (2019, Psikologi Corner)
8. Tersesat di Jalan yang Benar (2019, Psikologi Corner)
9. 101 Hbits di Era 4.0 (2019, Psikologi Corner)
10. Seni Mendidik Anak Di Era 4.0 (2020, Psikologi Corner)