Hidup Galuh nyaris sempurna. Lulusan sarjana hukum dengan status _cumlaude_, keturunan ningrat dari keraton, dan anak kesayangan. Hanya satu kekurangannya, kebebasan. Keputusan romonya untuk menjodohkan Galuh membuat gadis itu terancam harus mengubur impiannya menjadi pengacara.
Galuh tidak hilang akal. Dia melarikan diri dari acara perjodohannya dengan kabur ke Jakarta, kota sejuta mimpi. Galuh pun berharap dirinya akan sukses di sana. Namun, kenyataan tidak sesuai harapan. Bukannya menjadi pengacara, Galuh malah berakhir menjadi asisten seorang CEO muda yang bersifat sangat moderat dan dikenal sebagai _playboy_ papan atas. Yang sialnya, bikin hidup Galuh jadi susah karena harus bekerja 25 jam per hari!
Mampukah Galuh mempertahankan ideologi konservatifnya atau justru ikut-ikutan menjadi anak Jakarta dengan pergaulan bebasnya?