Setengah dari para pendaki gunung terbaik di dunia, pada akhirnya akan tewas di atas gunung.
Itu adalah ungkapan yang tepat dan tidak berlebihan. Layaknya para ksatria perang hebat yang setengah diantara mereka gugur dimedan perang, maka begitu pula dengan para pendaki gunung terbaik, banyak dari mereka yang kemudian tewas di atas gunung. Namun berbeda halnya dengan perang, bahwa yang terbunuh kadang diterjemahkan sebagai bentuk dari kekalahan. Dalam mountaineering tidak demikian, para pendaki terbaik yang tewas dan terbunuh diatas gunung, sangat tidak tepat jika dikatakan telah kalah atau tewas dengan cara yang bodoh. Mereka adalah para ksatria yang gugur dalam medan tempur mereka sendiri.
Buku ini mengangkat sembilan kisah kematian diatas gunung yang dialami para legenda pendaki gunung terbaik dunia. Mulai dari Anatoli Boukreev yang dihantam longsoran di Annapurna, George Mallory yang hilang di Everest, Jerzy Kukuczka yang terjatuh di Lhotse, Wanda Rutkiewicz yang diamuk badai Kangchenjunga, Tomaz Humar yang terjebak di Langtang Lirung, Jean Lafaille yang lenyap di Makalu, dan yang lainnya.
Dengan gaya penceritaan yang menarik, kita akan melihat betapa luar biasa pengaruh dan integritas para pendaki besar ini. Tidak hanya unggul dalam pencapaian fisik, namun gunung juga membuat mereka unggul dalam filosofi dan pemaknaan hidup. Buku ini menjadi semacam mini biografi untuk para legenda itu, selain tentu saja, mengisahkan pendakian terakhir (One Last Climb) yang memisahkan antara raga dan nyawa mereka...
Anton Sujarwo dilahirkan di Kepahiang, sebuah kabupaten di propinsi Bengkulu, pada 17 Maret 1986. Sekolah dasarnya diselesaikan pada tahun 1998 di SDN 017 Peraduan Binjai, desa yang juga menjadi tempat kelahirannya. Setelah tamat Sekolah Dasar, ia melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 06 Talang Karet, berjarak sekitar tiga kilometer dari desanya, dan kemudian lulus pada tahun 2001. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri 01 Kepahiang, dan lulus pada tahun 2004.
Empat karya Anton Sujarwo sebelumnya adalah:
· Wajah Maut Mountaineering Indonesia (terbit bulan September 2018)
· Mahkota Himalaya (terbit bulan Desember 2018)
· Dunia Batas Langit (terbit bulan Maret 2019)
· Merapi Barat Daya (terbit bulan Mei 2019)
Dan Allhamdulillah, semuanya telah diterima dengan sangat baik di masyarakat.