—Saras Dewi [Kepala Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia]
Kumpulan esai ini ibarat sebuah mosaik. Esai-esai pendek di dalamnya merupakan refleksi tentang sejumlah persoalan sastra, budaya, hingga situasi politik kontemporer: dari upaya-upaya mengenang berbagai nama dan peristiwa sebagai ikhtiar melawan lupa hingga tanggung jawab kaum intelektual di tengah kebangkrutan kolektif kita sebagai bangsa dan manusia.
Di dalam buku ini, kita menjumpai cara-cara memaknai hidup para pejuang martir serupa Munir, Wiji Thukul, Soe Hok Gie, Tan Malaka, hingga Gandhi yang terus melawan ketidakadilan dalam segala tekanan dan keterbatasan.
Buku ini hendak menegaskan bahwa tirani dan ketidakadilan harus dijungkalkan. Narasi-narasi mainstream yang melanggengkan ketidaksetaraan sosial harus dirobohkan.