Dia membuatku takut.”
“Itulah masalahmu. Kau jarang terlihat bahagia. Karena saat kau
menyesapnya, kau langsung menguburnya secepat
perasaan itu datang.”
“Kau sepertinya sangat ahli tentangku,” kataku datar.
“Jika kau tidak mau terlihat mendung sepanjang waktu, mulailah
dengan hal kecil seperti berterima kasih saat orang memujimu,
bukan malah menatapnya curiga.”
Jangan salahkan Anna Mollan yang selalu memandang sinis
kehidupan. Sepuluh tahun lalu, umurnya baru sembilan. Di
musim panas yang seharusnya menyenangkan, ibu dan kakaknya
meninggal dalam kecelakaan. Ayahnya memang selamat, tapi
mengalami gangguan kejiwaan. Itu sebabnya Anna tidak percaya
lagi pada kebahagiaan, termasuk yang hadir dalam bentuk cinta.
Tidak pada Joshua Madison—psikiater tampan yang menangani
ayahnya, tidak juga pada Nolan Vervain—bassist keren yang tergila-gila
padanya. Tidak pada siapa pun sampai pria misterius itu datang
memberinya bunga setiap hari, lalu tiba-tiba menghilang saat Anna
mulai membuka diri, dan kembali hanya untuk membuat hidup
Anna terhempas sekali lagi.