Buku ini menimbang pencapaian reformasi di Indonesia pasca-Orde Baru. Ada empat kelompok tema yang ditimbang oleh para penulis yang seluruhnya merupakan peneliti pada Pusat Penelitian Politik LIPI, yakni: (1) pencapaian reformasi menuju sistem demokrasi; (2) reformasi sistem perwakilan, pemilu, dan kepartaian; (3) reformasi sektor keamanan; dan (4) reformasi hubungan pusat-daerah, desentralisasi dan politik lokal.
Syamsuddin Haris adalah Profesor Riset
di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Pria kelahiran Bima, 9 Oktober
1957, ini menyelesaikan Sarjana Ilmu
Politik di FISIP Universitas Nasional
(1984), Magister dan Doktor Ilmu
Politik di FISIP Universitas Indonesia
pada 2002 dan 2008. Menulis sejumlah
buku, puluhan artikel di jurnal ilmiah,
dan lebih dari 300 kolom opini di media cetak, terutama Kompas.
Pada 2008-2014 pernah menjadi Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI,
Sekjen Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI, 2008-
2015), anggota Dewan Riset Nasional (DRN, 2012-2018), Ketua
Forum Nasional Profesor Riset (FNPR, sejak 2017), Ketua Dewan
Pakar Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo, sejak 2018), dan
staf pengajar Program Doktor Ilmu Politik pada Sekolah Pasca-Sarjana
Universitas Nasional. Bukunya, Demokrasi di Indonesia: Gagasan dan
Pengalaman (1995), meraih penghargaan sebagai Buku Terbaik bidang
Ilmu Sosial dari Yayasan Buku Utama pada 1996.
Aisah Putri Budiatri adalah peneliti Pusat Penelitian Politik (P2Politik)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan fokus kajian tentang
lembaga demokrasi, pemilu, dan konflik Papua. Menyelesaikan gelar
Sarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia, ia meraih Master Ilmu
Politik di State University of New York at Albany, Amerika Serikat.
Beberapa karya tulis, di antaranya: “Pelembagaan Sistem Kepartaian di
Bawah Sistem Demokrasi Indonesia (1998-Sekarang)”; “Pengawasan
DPR RI 1999-2004: Mewakili Partai, Mengabaikan Rakyat”; “Updating
Papua Road Map: Proses Perdamaian, Politik Kaum Muda, dan
Diaspora Papua”: “Islamic Organizations in Civil Society and Political
Society: Malaysia and Indonesia Compared” dan lainnya. Penulis dapat
dihubungi melalui email: [email protected].
Diandra Megaputri Mengko adalah peneliti Pusat Penelitian Politik
LIPI sejak 2014. S-1 Ilmu Hubungan Internasional diselesaikan di
FISIP Universitas Parahyangan (2010), sementara S-2 diselesaikan
dari Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan bekerja
sama dengan Cranfield University pada 2012. Menulis di beberapa
jurnal, artikel di media massa dan buku, di antaranya, “Pelibatan
TNI dalam Kontra Terorisme di Indonesia” (Jurnal Penelitian Politik,
2017), “Intelijen dan Keamanan Nasional: Stagnasi dan Perubahan”
dalam buku Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia Pasca Orde
Baru (2017). Studi yang diminati terkait reformasi sektor keamanan,
dan studi pertahanan-keamanan. Dapat dihubungi melalui surel
Firman Noor adalah Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI. Profesor riset
kelahiran Jakarta ini fokus penelitiannya tentang partai politik, pemilu,
ketewakilan politik, pemikiran politik dan masalah kebangsaan.
Mengajar pada Departemen Ilmu Politik dan Program Pascasarjana
Ilmu Politik FISIP UI. Meraih gelar Sarjana Ilmu Politik (S-1) pada
Departemen Ilmu Politik FISIP UI tahun 2000, Master of Art (S-2)
dari Faculty of Asian Studies Australian National University, dan gelar
Ph.D (S-3) di School of Social Sciences and Humanities, University of
Exeter, Inggris. Studi S-3 (ditempuh 2,5 tahun) dengan disertasi
berjudul Institutionalising Islamic Political Parties in Indonesia: A Study
of Internal Fragmentation and Cohesion in the Post Soeharto Era (1998-
2008). Disertasinya diterbitkan dan menjadi salah satu buku terbaik
versi LIPI Press pada 2016. Menulis di sejumlah jurnal ilmiah, nasional
dan internasional, serta media cetak nasional.
Irine Hiraswari Gayatri adalah peneliti senior di Pusat Penelitian
Politik LIPI sejak 1997. Memperoleh gelar MA dari Departemen
Kajian Perdamaian dan Konflik, Universitas Upsala, Swedia, lulus pada
2005. Minat kajian tentang soal-soal politik dan demokrasi, hubungan
internasional, serta perempuan, perdamaian dan keamanan. Ia menjadi
bagian dari anggota board Yayasan Interseksi yang berfokus pada isuisu
tentang minoritas dan multikulturalisme. Ia juga anggota “Forum
Nasional Bhinneka Tunggal Ika”, organisasi komunitas berbasis massa
yang berfokus pada pendidikan kewarganegaraan.
Moch. Nurhasim, lahir di Lamongan Jawa Timur. Sejak 1997
menjadi peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI, kini ia adalah peneliti
ahli utama bidang politik nasional. Ia menyelesaikan studi S-1 Ilmu
Politik di Universitas Airlangga dan S-2 Ilmu Politik di FISIP UI.
Fokus penelitian terutama terkait konflik sosial politik lokal, masalah
pedesaan, pemilihan umum, partai politik, serta militer dan politik.
Aktif menulis di media massa seperti di Koran Sindo, Jawa Pos,Republika, Koran Tempo, dan Kompas. Ia terlibat dalam berbagai kajian
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mendorong partai
politik berintegritas dan perlunya revisi UU Partai Politik. Ia juga aktif
sebagai Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Jakarta.
Penulis dapat dihubungi melalui email: [email protected]
Muhamad Haripin adalah peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI,
Jakarta. Meraih Ph.D. dari Graduate School of International Relations,
Ritsumeikan University, Kyoto. Penulis Reformasi Sektor Keamanan
Pasca-Orde Baru: Melacak Pandangan dan Komunikasi Advokasi
Masyarakat Sipil (2013). Penerjemah Poso: Sejarah Komprehensif
Kekerasan Antaragama Terpanjang di Indonesia Pasca-Reformasi (2016).
Kurniawati Hastuti Dewi. Peneliti senior di Pusat Penelitian Politik
LIPI. Memiliki passion di bidang gender dan politik, kepemimpinan
perempuan, keterwakilan perempuan dan minoritas etnis, Islam dan
demokrasi. Inisiator dan koordinator tim peneliti Gender dan Politik
(2015-2019), serta Kepala Bidang Politik Lokal P2P-LIPI (2017-
2019). MA dengan spesialisasi gender di Asia Tenggara dari Faculty
of Asian Studies Australian National University (2007). Doktor dalam
bidang Area Studies dari Graduate School of Asian and African Area
Studies Kyoto University Jepang (2012). Aktif berjejaring internasional
termasuk di Asian Association of Women’s Studies (AAWS), penulis
dan reviewer berbagai jurnal internasional. Beberapa publikasi: (i)
“Indonesia: Local Advocacy for Suffrage” dalam The Palgrave Handbook
of Women’s Political Rights, Franceschet, Susan, Krook, Mona Lena,
Tan, Netina (Eds.) Palgrave Macmillan: UK, 2018; (ii) Indonesian
Women and Local Politics: Islam, Gender and Networks in Post-Suharto
Indonesia (Singapore: NUS Press and Kyoto University Press, 2015).
Email: [email protected]
Lili Romli, lahir di Serang, Banten, Profesor Riset pada Pusat Penelitian
Politik LIPI, staf Pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP UI dan
FISIP UNAS. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik dari FISIP UI
(1990), gelar Master (2001) dan Doktor Ilmu Politik (2002) dari
FISIP UI. Fokus penelitian tentang partai politik, pemilu dan pilkada,
sistem pemerintahan dan lembaga perwakilan, dan otonomi daerah.
Menulis beberapa buku, antara lain, Islam Yes, Partai Islam Yes; Potret
Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokal; Potret Partai Politik
Pasca-Orde Baru; Menggugat Partai Politik; dan Pelembagaan Partai
Politik Pasca Orde Baru. Juga kontributor buku, Pengawasan DPR Era
Reformasi; Masa Depan Partai Islam di Indonesia; Partai dan Sistem
Kepartaian Era Reformasi; dan Fraksionalisme dan Konflik Internal
Partai-Partai Politik di Indonesia Era Reformasi.
Luky Sandra Amalia adalah Peneliti di Pusat Penelitian Politik
LIPI. Fokus kajian tentang pemilu, partai politik, parlemen, sistem
politik dan pemerintahan, demokrasi, gender dan politik, korupsi dan
development studies. Ia terlibat dalam penulisan buku yang diangkat dari
hasil penelitian sekaligus menjadi editor di beberapa buku tersebut.
Selain menulis di beberapa jurnal ilmiah, alumni Murdoch University
dan Universitas Airlangga ini juga terlibat dalam berbagai diskusi,
workshops, seminar dan international conferences. Penulis kelahiran
Kota Surabaya ini dapat dihubungi di: [email protected].
Ridho Imawan Hanafi, adalah peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI,
dengan fokus kajian mengenai demokrasi, partai politik, dan pemilu.
Menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Jurnalistik, Fakultas
Ilmu Komunikasi, Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, dan Magister di
Departemen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Indonesia. Penulis dapat
dihubungi melalui email: [email protected]
Sarah Nuraini Siregar, lahir di Jakarta, 30 April 1980. Sejak tahun
2004 adalah peneliti bidang Politik dan Pemerintahan pada Pusat
Penelitian Politik LIPI. Minat kajian tentang seputar keamanan,
militer, kepolisian, dan pemerintahan. Menyelesaikan studi Sarjana
pada 2002 dan Pascasarjana pada Departemen Ilmu Politik FISIP UI.
Aktif sebagai staf pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP UI. Telah
banyak publikasi ilmiah hasil riset yang diterbitkan, termasuk sebagai
editor buku. Beberapa tulisannya telah dimuat pada Jurnal Penelitian
Politik LIPI, Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities,
editor buku Sistem Presidensial Indonesia dari Soekarno ke Jokowi,
buku Reformasi Polri, dan sebagainya. Dapat dikontak melalui email:
Sri Nuryanti adalah peneliti pada Pusat Penelitian Politik LIPI.
Doktor ilmu politik dari FISIPOL Universitas Gadjah Mada ini pernah
menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum RI (2007-2012), dan
turut aktif menjadi bagian dari pengamat internasional pemilu di Sri
Lanka, Australia, India, AS, Korea Selatan, Sudan, dan Jepang. Fokus
penelitian Sri Nuryanti berkaitan dengan pemilu, demokrasi, gender,
isu minoritas, konflik, dan perbandingan politik. Ia beberapa kali
menerima beasiswa/hibah dari AUSAID, API (Asian Public Intellectual),
JSPS (Japan Society for Promotions of Sciences), BABA (Building A Better
Asia), Program Jenesys Jepang, Seminar Salzburg, ISTIC, APPRA, dan
hibah IPRA. Ia juga anggota dewan IPRA (International Peace Research
Association) dan Sekretaris Jendral APPRA (Asia Pacific Peace Research
Association).
Sri Yanuarti adalah peneliti pada Pusat Penelitian Politik LIPI.
Gelar Sarjana Ilmu Politik diperolehnya dari Universitas Diponegoro
Semarang. Beberapa kontribusi tulisannya telah diterbitkan, antara
lain, dalam buku-buku: Military Politics, Ethnicity and Conflict in
Indonesia; Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia PascaOrde Baru; Reformasi Struktural Polri Tahun 1999-2000; Tentara
Mendamba Mitra; dan Tentara yang Gelisah. Selain kajian pertahanan
dan keamanan, Sri Yanuarti juga aktif menulis kajian tentang konflik
antara lain: Konflik Maluku & Maluku Utara; Strategi Penyelesaian
Jangka Panjang; Kerangka Pencegahan Konflik Komunal di Indonesia;
dan Kerusuhan Sosial di Indonesia.
Yogi Setya Permana adalah peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI. Ia
memperoleh gelar sarjana dari Departemen Politik dan Pemerintahan,
Universitas Gadjah Mada (2009). Selanjutnya, Ia menyelesaikan
program master (with honours) di College of Asia and The Pacific, The
Australian National University pada tahun 2016. Sampai saat ini, ia
menekuni kajian politik dan pemerintahan lokal; serta Islam dan Politik.
Tulisan-tulisannya telah dimuat di berbagai jurnal internasional dan
dalam negeri seperti Journal of Contemporary Southeast Asia (ISEASSingapore),
Journal of Southeast Asia Studies (Kyoto University), Jurnal
Masyarakat Indonesia (LIPI), Jurnal Makara Hubs-Asia (UI), dan
Jurnal Sosial dan Politik (Fisipol, UGM).