Adi Sucipto, telah mengabdikan lebih dari 25 tahun hidupnya berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis tentang budidaya ikan. Buku ini membahas secara detail berbagai inovasi yang telah diterapkan dalam produksi ikan mas, termasuk hibridisasi, seleksi berbasis marka, dan penerapan teknologi akuakultur modern. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Salah satu topik utama yang diangkat dalam buku ini adalah genetika dan pemuliaan ikan mas. Penulis menjelaskan bagaimana program seleksi dan manipulasi genetik digunakan untuk menghasilkan varietas ikan yang tahan penyakit dan memiliki pertumbuhan cepat. Selain itu, pembahasan tentang reproduksi ikan mas, baik secara alami maupun buatan, dijelaskan secara rinci, termasuk teknik manipulasi reproduksi untuk meningkatkan produksi benih berkualitas tinggi.
Selain genetika dan reproduksi, nutrisi ikan juga menjadi fokus utama dalam buku ini. Penulis memaparkan secara mendalam tentang kebutuhan nutrisi ikan mas pada setiap tahap kehidupannya, serta bagaimana formulasi pakan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan. Penggunaan aditif dan suplemen modern juga dibahas sebagai bagian dari strategi nutrisi untuk meningkatkan efisiensi pemberian pakan.
Buku ini tidak hanya terbatas pada aspek biologis, tetapi juga mencakup teknologi modern yang diterapkan dalam akuakultur. Di antaranya adalah teknologi IoT (Internet of Things) dan kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai diimplementasikan untuk memantau kualitas air dan lingkungan budidaya secara real-time. Inovasi dalam teknologi pengemasan, transportasi, dan pengawetan ikan juga dijelaskan secara detail, membantu pembudidaya dalam mengelola logistik pascapanen dan menjaga kualitas ikan hingga sampai ke konsumen.
Dengan tambahan pembahasan tentang biokimia, endokrinologi, dan patologi, "Mengenal Ikan Mas" memberikan panduan yang lengkap bagi mahasiswa, peneliti, praktisi, dan siapa saja yang tertarik pada dunia akuakultur. Buku ini tidak hanya memberikan teori dasar tetapi juga aplikasinya dalam kondisi lapangan, dilengkapi dengan contoh kasus dan inovasi terbaru dalam budidaya ikan mas. Sebuah referensi yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin mengembangkan usaha budidaya perikanan dengan teknologi terkini dan efisiensi tinggi.
Adi Sucipto telah mendedikasikan lebih dari 25 tahun hidupnya sebagai Perekayasa di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Beliau bergabung dengan BBPBAT (dahulu BBAT) pada tahun 1998 dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karier beliau berakar kuat dalam bidang rekayasa akuakultur, dengan fokus pada pengembangan teknologi budidaya ikan.
Selama kariernya, beliau telah terlibat dalam berbagai proyek perikanan, meskipun merasa kontribusinya untuk bangsa masih dapat lebih besar. Beberapa pencapaian penting beliau antara lain:
1. 1990: Menulis makalah pertamanya tentang budidaya ikan dengan sistem longyam saat masih di sekolah menengah.
2. 1993-1995: Melakukan penelitian skripsi tentang tetraploidisasi pada ikan nila merah, menandai awal mula studi akuakultur tingkat lanjut.
3. 1995-1996: Menyelesaikan skripsi kedua tentang kariotipe ikan nila merah.
4. 1996-1997: Berkontribusi dalam penelitian pemuliaan ikan nila merah.
5. 1998-2001: Fokus pada hibridisasi ikan nila, menghasilkan hibrida yang menjanjikan untuk budidaya.
6. 2002-2005: Memimpin program produksi massal ikan nila jantan, yang pada akhirnya merilis ikan nila GESIT pada tahun 2007.
7. 2006-2007: Memperdalam ilmu Aquatic Science, memperluas wawasan dalam bidang akuakultur.
8. 2008-2009: Terlibat dalam penelitian transgenik melalui teknik mikroinjeksi.
9. 2009-2014: Bekerja pada seleksi berbasis marka pada ikan mas, yang kemudian dirilis sebagai ikan mas tahan penyakit, Mantap, pada tahun 2015.
10. 2015-2016: Melanjutkan penelitian seleksi berbasis marka pada strain ikan mas lainnya dan mengembangkan populasi dasar sintetis pada ikan nilem.
11. 2017-2020: Mendukung pengembangan teknologi bioflok di berbagai daerah, dengan fokus pada ikan lele dan nila.
12. 2013/2014 dan 2020: Mempelajari proses enzimatis pada larva lele, yang kemudian diterapkan secara massal dan terdokumentasi dalam buku Produksi Benih Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing, yang diterbitkan pada tahun 2024.
Selain pekerjaannya di akuakultur, Adi Sucipto memiliki minat dalam berdagang, yang telah dijalani bersama keluarga sejak tahun 2013. Meskipun usaha ini masih tergolong sederhana, beliau berharap kegiatan ini membawa berkah bagi keluarga dan sesama.
Di waktu luangnya, beliau senang menulis di blog, meskipun aktivitas ini sempat terhenti karena kesibukan lainnya. Beberapa buku yang telah ditulis oleh beliau antara lain:
Pembesaran Nila Merah Bangkok (2005)
Pembesaran Nila 2,5 Bulan (2009), ditulis bersama Prof. Dr. Odang Carman.
Teknologi Bioflok dalam Budidaya Ikan Nila, dapat diakses melalui tautan ini.
Pembenihan Ikan Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing, ditulis bersama Rafif Muhammad, dapat diakses melalui tautan ini.
Biofloc in Tilapia: An Approach, dapat diakses melalui tautan ini.
Produksi Benih Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing, ditulis bersama Rafif Muhammad.
Buku, Mengenal Ikan Mas, merupakan buku ke sekian dari Adi Sucipto. Buku ini menggali lebih dalam tentang penerapan teknologi terkini dalam budidaya ikan mas, termasuk genetika, nutrisi, reproduksi, endokrinologi, biokimia, hingga teknologi akuakultur modern yang relevan untuk industri perikanan masa kini.