Inilah buku, menyusul buku kumpulan cerpen sebelumnya, Godlob, yang melentingkan nama Danarto dalam percaturan kesusastraan Indonesia hingga ke titik tertinggi. Ini pula buku yang pasti akan disebut-sebut jika ada yang bicara tentang gejala sufisme dalam sastra Indonesia.
Jika terlalu asyik, masuk, mabuk, apalagi sampai kerasukan dengan apa yang disajikan Danarto dalam keenam cerpennya dalam kumpulan ini, Anda tak akan pernah bisa menyelesaikan buku ini. Atau, paling tidak, Anda tak akan pernah merasa selesai—meski telah merasa tuntas membacanya hingga titik terakhir.
Jadi, hati-hatilah.
Mahfud Ikhwan