25 Monolog

· Gramedia Pustaka Utama
電子書
293
評分和評論未經驗證  瞭解詳情

關於本電子書

Arswendo Atmowiloto mempunyai waktu satu setengah bulan untuk menuliskan 25 naskah monolog. Angka 25, sekaligus menyambut ulang tahun ke- 25, London School of Public Relation (LSPR), Jakarta, tempatnya mengajar mata kuliah Creative Writing dan Directing. Sejak tahun 2015, bersama para murid dari konsentrasi studi Performing Arts Communication (PAC), ia mempunyai program menulis naskah, melatih, mementaskan, dan mendiskusikan yang diwujudkan dalam produksi dengan judul “Kami Berteater” (PAC Batch 17, 2015), “Kisah Ruang Tunggu” (PAC Batch 18, 2016), serta “Parade 25 Monolog Karya Arswendo Atmowiloto” (PAC Batch 19, 2017). Dan inilah 25 naskah monolog—naskah yang sekarang ini makin jarang dituliskan. Tiga judul di antaranya mengenai tokoh Prita karya legendaris Arifin C. Noer. Di sini, dikreasikan masa Prita sebelum menikah, termasuk dari mana mendapat nama itu, juga sesudah menikah dan meneruskan usaha sebagai pembuat sambal. Yang ketiga, dari sudut pandang Beni Brewok, kekasihnya, dan sebab perpisahan karena masalah cacing laut. Selebihnya, kisah Butet Raja Pelet yang selalu berseru “kaing”, tentang jomblo yang setia pada Merah Putih dan tidak korup, dan nasihat sebaiknya jomblo tidak mencari ular. Ada juga yang pemonolognya seekor kucing, sebatang pohon di pinggir jalan, atau perempuan yang bercita-cita menjadi pemidato di acara perkawinan, atau pemeran utamanya hantu. Ada juga kecoak, yang merasa disisihkan hanya karena dirinya kecoak, oleh sesama kecoak. Dua puluh lima naskah monolog yang dipersembahkan untuk LSPR Jakarta, sekolah tinggi komunikasi terfavorit se-Indonesia, yang mempunyai tradisi pementasan dan festival seni pertunjukan setiap semester.

為這本電子書評分

歡迎提供意見。

閱讀資訊

智慧型手機與平板電腦
只要安裝 Google Play 圖書應用程式 Android 版iPad/iPhone 版,不僅應用程式內容會自動與你的帳戶保持同步,還能讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
筆記型電腦和電腦
你可以使用電腦的網路瀏覽器聆聽你在 Google Play 購買的有聲書。
電子書閱讀器與其他裝置
如要在 Kobo 電子閱讀器這類電子書裝置上閱覽書籍,必須將檔案下載並傳輸到該裝置上。請按照說明中心的詳細操作說明,將檔案傳輸到支援的電子閱讀器上。