1001 Soal Kehidupan

· Gema Insani
4.7
10 則評論
電子書
494
頁數
評分和評論未經驗證 瞭解詳情

關於這本電子書

Tidak bisa dinafikan bahwa hidup memang berisikan dinamika persoalan. Tidak peduli zaman telah berganti dan masa telah berlalu, tetapi persoalan akan selalu muncul dan berkembang seiring perputaran alam dan kehidupan itu sendiri. Ada persoalan yang bersifat temporer dan ada yang bersifat ajek—yang akan tetap ada, meskipun zaman dan manusia telah berlalu silih berganti.

Beruntunglah bagi mereka yang memiliki keluasan ilmu—baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Namun, bagi orang awam bukanlah perkara mudah kala mereka menemukan persoalan yang dianggap pelik. Apabila tidak ditangani dnegan tepoat, persoalan tersebut dapat memicu sebuah permasalahan dan kesalahan baru yang berdampak negatif, bahkan dapat memicu pertikaian dan konflik di tengah masyarakat—seperti yang sering kita jumpai di sekeliling kita, keributan mencuat hanya karena masalah sepele.

Buku 1001 Soal Kehidupan karya Buya Hamka dihadirkan dengan harapan agar pembahasan-pembahasan yang terdapat di dalamnya dapat menjadi tambahan ilmu dan menjadi rujukan saat kita menemukan persoalan yang sama dalam keseharian kita. Buku ini berisi kompilasi dari jawaban-jawaban Buya Hamka atas pertanyaan pembaca yang disampaikan di majalah Gema Islam dan majalah Panji Masyarakat. Berbagai pertanyaan masih relevan dengan isu dan persoalan kontemporer yang marah terjadi saat ini, seperti persoalan Ahmadiyah, ilmu kebatinan, meramal nasib dan pergi ke dukun, perceraian dan poligami.

Buku 1001 Soal Kehidupan merupakan gabungan dari dua buku karya Buya Hamka yang pernah diterbitkan, yaitu Membahas Kemusykilan Agama dan 1001 Soal-soal Hidup. Buku ini tidak hanya berisi hukum-hukum agama dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada, tetapi juga membahas kemasyarakatan, sejarah, dan kebudayaan.


[Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka]

評分和評論

4.7
10 則評論

關於作者

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyahsampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamkamilik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.

 

Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bahTenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.


為這本電子書評分

請分享你的寶貴意見。

閱讀資訊

智能手機和平板電腦
請安裝 Android 版iPad/iPhone 版「Google Play 圖書」應用程式。這個應用程式會自動與你的帳戶保持同步,讓你隨時隨地上網或離線閱讀。
手提電腦和電腦
你可以使用電腦的網絡瀏覽器聆聽在 Google Play 上購買的有聲書。
電子書閱讀器及其他裝置
如要在 Kobo 等電子墨水裝置上閱覽書籍,你需要下載檔案並傳輸到你的裝置。請按照說明中心的詳細指示,將檔案傳輸到支援的電子書閱讀器。